Berikut adalah beberapa jenis pallet plastik yang umum digunakan, dikategorikan berdasarkan berbagai faktor seperti struktur, penggunaan, dan material:

1. Berdasarkan Struktur/Desain
- Pallet Plastik Solid (Non-Ventilated)
- Padat tanpa lubang, cocok untuk barang kecil atau cair (mencegah tumpahan).
- Contoh: Pallet untuk industri farmasi atau makanan.
- Pallet Plastik Ventilated (Bergrid)
Memiliki lubang atau grid untuk sirkulasi udara, ideal untuk penyimpanan dingin atau barang yang perlu “bernapas” (seperti sayuran). - Pallet Rackable
Dirancang untuk tahan beban berat di rak penyimpanan (biasanya memiliki dinding tebal dan struktur kuat). - Pallet Nestable
Dapat disusun (ditumpuk) saat kosong untuk menghemat ruang penyimpanan. - Pallet Stackable
Memiliki desain yang memungkinkan penumpukan saat berisi barang, dengan kaki yang kokoh.
2. Berdasarkan Penggunaan
- Pallet Export/Shipping
Ringan dan memenuhi standar internasional (misalnya ISO atau EUR pallet untuk ekspor ke Eropa). - Pallet Hygienic
Permukaan halus, mudah dibersihkan, dan tahan bakteri (digunakan di industri makanan/farmasi). - Pallet Heavy-Duty
Untuk beban sangat berat (misalnya di industri otomotif atau logam).
3. Berdasarkan Material
- HDPE (High-Density Polyethylene)
Tahan kimia dan kelembaban, cocok untuk outdoor. - PP (Polypropylene)
Lebih ringan dan fleksibel, sering digunakan untuk pallet nestable. - Recycled Plastic
Terbuat dari plastik daur ulang, lebih ekonomis dan ramah lingkungan.
4. Berdasarkan Ukuran Standar
- Euro Pallet (1200×800 mm)
Standar Eropa, sering digunakan untuk ekspor. - ISO Pallet (1200×1000 mm)
Standar internasional. - Standard Pallet (1200×1200 mm)
Umum di Asia/Amerika.
Kelebihan Pallet Plastik vs Kayu:
- Tahan air, jamur, dan serangga.
- Mudah dibersihkan dan lebih higienis.
- Umur panjang dan bisa didaur ulang.
Pemilihan jenis pallet plastik tergantung pada kebutuhan: beban, lingkungan penggunaan (indoor/outdoor), dan regulasi industri.